Rabu, 22 Februari 2012

Pesilat Kera Sakti Injak-injak Kain Kafan PSHT

Pesilat Kera Sakti Injak-injak Kain Kafan PSHT

Jombang (beritajatim.com)--Selain menggelar atraksi jurus andalan, ribuan pesilat dari Perguruan Kera Sakti (KS) menginjak-injak selembar kain kafan. Hal itu sebagai simbol atas kekecewaan mereka terhadap pesilat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).

"Kain kafan sangat dibanggakan PSHT, tapi tidak bagi kami. Lebih baik kain kafan ini kita bakar," kata salah satu pesilat KS sembari merobek kain putih yang mereka bawa, Selasa (24/1/2012).

Awalnya, para pesilat KS hendak membakar kain kafan tersebut. Mereka sudah mengeluarkan korek api. Namun upaya itu berhasil dicegah aparat kepolisian yang berjaga. "Kami harap tidak ada aksi pembakaran. Semua harus kondusif," teriak Kasat Intelkam Polres Jombang, AKP Rohani, sembari menerobos kerumunan massa.

Praktis, upaya para pesilat untuk membakar kain kafan itu gagal. Sebagai gantinya, mereka menyobek kain warna putih tersebut. "Kita sobek-sobek saja kain kafan ini," teriak para pesilat hampir bersamaan.

Kondisi yang memanas itu berubah kondusif ketika Kapolres Jombang, AKBP Marjuki, mengambil kendali. Kapolres meminta agar massa menahan emosi. Pasalnya, pihak kepolisian sudah menangkap para pelaku yang notabene dari PSHT. Menurut Marjuki, pihaknya sudah menangkap 9 tersangka.

"Kami sudah bekerja keras. Hingga saat ini kami sudah menangkap sembilan tersangka. Sedangkan dalang dari bentrok tersebut belum berhasil dibekuk karena melarikan diri dari rumahnya," kata Marjuki di hadapan ribuan massa.

Kapolres juga menghimbau, jika anggota Kera Sakti ingin menyampaikan aspirasi, tidak perlu menurunkan ribuan massa. Namun, cukup menyampaikannya kepada Ketua Kera Sakti Jombang.

Selanjutnya, lanjut Kapolres, pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan Ketua Kera Sakti. "Kami sering berkomunikasi dengan Pak Atim, Ketua KS Jombang. Jadi, kalau ada apa-apa tolong disampaikan ke Ketua KS, tidak usah turun jalan," katanya berharap.

Usai mendapatkan himbauan dari Kapolres, ribuan massa yang kebanyakan menggunakan pakaian hitam ini membubarkan diri. Namun, mereka terlebih dahulu mendatangi kantor Kejaksaan Negeri untuk menyampaikan tuntutan serupa. "Kami ingin kasus ini diputus seadil-adilnya," kata Atim, Ketua KS Jombang.

Seperti diketahui, rombongan KS sedang perjalanan menuju Lamongan usai mengikuti kegiatan kenaikan tingkat di Madiun, Minggu (13/11/2011) lalu. Namun saat memasuki Jalan Raya kawasan Kabuh Jombang, rombongan sebanyak tujuh truk ini dihadang massa yang berjumlah sekitar 300 orang yang berasal dari PSHT.

Ratusan orang itu melempari truk dengan batu. Setelah truk berhenti, massa yang muncul dari hutan itu menyerang anggota KS menggunakan pedang dan celurit. Bahkan, menurut pengakuan korban, penyerang itu juga melemparkan bom molotov. Karena lawannya menggunakan senjata tajam, anggota KS kocar-kacir.

Akibat kejadian itu, enam anggota KS mengalami luka bacok dan dilarikan ke RSUD Jombang. Bahkan satu diantaranya mengalami kritis karena luka bacok di kepala. Selain itu, tujuh truk yang digunakan oleh rombongan juga rusak. Kaca depan truk tersebut hancur terkena lemparan batu. [air/suf]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini