Berikut ini beritanya.
Pretoria - Karena aturan ketat KNVB, Giovanni van Bronckhorst sempat tidak mengacuhkan panggilan kami beberapa waktu lalu. Tapi detiksport kemudian dapat kesempatan langka saat diundang menjadi tamu keluarga pesepakbola berdarah Indonesia itu.
Kami mencoba mencegat Giovanni tepat di depan Hotel Hilton, Sandton beberapa hari lalu. Sang kapten ketika itu baru pulang jalan-jalan cari angin bersama rekan-rekannya dalam kawalan ketat bodyguard.
Saat itu ketika kami memanggil namanya dan memperkenalkan diri dari Indonesia, bek Feyenoord itu cuma menoleh tanpa mengeluarkan bahasa tubuh apapun. Meski kecewa, belakangan kami tahu kalau itu merupakan bagian dari kebijakan KNVB yang melarang pemainnya sembarangan berbicara dengan media atau fans.
Namun kekecewaan tersebut terbayar pada Jumat (9/7/2010) kemarin. Kami, beberapa� wartawan asal Indonesia yang meliput Piala Dunia, diundang untuk berbicara langsung dengan orang tua Van Bronckhorst: Victor dan Fransien van Bronckhorst.
Gio, begitu Van Bronckhorst biasa disapa, mendapat darah Indonesia dari ibunya, Fransien, yang asli Maluku, meski lahir di Belanda. Wanita yang kini berusia 53 tahun itu berasal marga Sapulette. Sementara Victor berdarah campuran Indonesia-Belanda.
Sejak pertama bertemu dan saling berkenalan di lobi Hotel Sandton Sun kami dapat perlakuan yang sangat menyenangkan dari pasangan tersebut. Meski terbata-bata, Victor dan Fransien beberapa kali mengajak wartawan berbicara dalam bahasa Indonesia.
Di salah satu ruang pertemuan Hotel Sandton Sun, kami melakukan sesi wawancara. Suasana cair penuh canda membuat pertemuan dengan orangtua Van Bronckhorst tersebut seperti sebuah perbincangan biasa dan sangat hangat.
Victon dan Fransien bergantian melayani pertanyaan demi pertanyaan yang kami lontarkan. Fakta bahwa ada pemain berdarah Indonesia masuk ke final Piala Dunia membuat kami para wartawan tambah semangat berbincang dengan pasangan yang setidaknya setahun dua kali 'pulang' ke Indonesia itu.
Kami pun berhasil mengorek masa kecil Van Bronckhorst yang ternyata sudah disiplin sejak sangat belia. Dikisahkan Fransein, Gio kerap menolak pergi malam bersama teman-teman sebayanya jika di esok hari ada jadwal latihan menunggu.
Rahasia lain yang kami dapat Juga kebiasannya berbincang dengan kedua orang tuanya beberapa hari sebelum menghadapi pertandingan besar.
Rasa bangga yang luar biasa jelas dimiliki pasangan tersebut terhadap Van Bronckhorst. Apalagi anak laki-lakinya itu dipercaya menyandang ban kapten 'Singa Oranye'.
Tak terasa kami berbincang lebih dari satu jam lamanya. Karena harus check out dan pindah hotel di malam hari, kami akhirnya menyudahi sesi wawancara tersebut. Tentu saja tak lupa kami menyempatkan diri berfoto bersama pasangan tersebut.
"Sampaikan salam dan dukungan kami pada Giovanni," demikian salam perpisahan detiksport dengan kedua pasangan yang terlihat sangat harmonis tersebut. (din/arp)
Setidaknya saya merasa bangga ada Orang Keturunan Indonesia yang bisa merasakan Juara Dunia Sepak Bola Afsel 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.
Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini
Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini