Aku sebagai warga Jawa Timur cukup terusik dengan penyelenggaraan Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur yang sudah memasuki putaran ke tiga ini tidak kunjung menghasilkan seorang Gubernur terpilih yang memuaskan kedua belah pihak yang bersaing.
Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan masalah politik, akan tetapi melihat kenyataan sekarang ini mengenai Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur yang tidak kunjung berakhir dengan hasil yang memuaskan kedua belah pihak. Aku bukan pendudung dari salah satu peserta tersebut, bahkan aku tidak ikut dalamPemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur sampai putaran ke dua, meskipun aku pegang KTP Jawa Timur, bukan karena aku berniat untuk GOLPOT seperti mereka yang terdaftar akan tetapi tidak menentukan pilihannya, dalam putaran pertama dan putaran kedua yang mencaapi 40% dari daftar pemilih, alasan saya tidak memilih karena tidak terdaftar dalam daftar pemilih, walaupun aku seorang penduduk yang sah dengan memegang KTP Jawa Timur yang legal dan memperoleh KTP dengan cara tidak "nembak" sesuai jalur resmi.
Kembali pada akar permasalah yang ingin aku bahas disini mengenai sengketa Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur yang tidak kunjung selesai, pada hari Jum'at 30 Januari 2009 KPUD Jatim telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara coblosan dan penghitungan ulang pada Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur putaran ke tiga yang hanya di wilayah Sampang, Bangkalan dan Pamekasan, dengan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur putaran ke dua, tapi apa yang terjadi pihak yang kalah tetap saja tidak mau menerima kekalahanya dengan mengambil sikap tidak mau menandatangani berita acara rekapitulasi suara KPUD Jatim dan segera mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan seandainya gugatan tersebut diterima terus selanjutnya diadakan lagi Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur putaran ke Empat, sudah berapa banyak dana yang tersedot untuk mendanai Pemilihan Gubenur (PILGUB) tersebut.
Rincian dana Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur yang saya baca di koran dan dari situs-situs sebagai berikut :
Putaran pertama menghabiskna dana sebesar = Rp 425 miliar
Putaran kedua menghabiskan dana sebesar = Rp 240 miliar
Putaran ketiga yang hanya di Sampang, Bangkalan dan Pamekasan kedua menghabiskan dana sebesar = Rp 18,6 miliar, belum termasuk dana keamanan dan dana-dana yang tak tertulis.
Jadi total dana sudah mencapai Rp 683.6 miliar, ini adalah sebuah angka yang sangat fantastis sekali dan dana ini bisa bertambah lagi kalau gugatan PILGUB dari pihak yang kalah diterima Mahkamah Konstitusi (MK), dana tersebut dipergunakan untuk memilih orang nomor satu di Jawa Timur yang menjabat selama lima tahun dan akan melaksanakan janji-janji politiknya pada waktu kampanye dan seperti yang sudah-sudah janji-janji surga itu tidak akan berpihak pada rakyat yang lemah dan kekurangan yang sangat membutuhkan.
Coba bayangkan kalau seandainya dana tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di Jawa Timur yang mencapai 7.000.000 jiwa, alangkah lebih bermanfaat dari pada hanya untuk mensejahterakan beberapa gelintir orang yang sudah sejahtera. Apalagi seperti pada saat sekarang ini yang sedang dilanda kerisis global yang belum tahu kapan akan berakhir, dana sebanyak itu bisa dipergunaka untuk membuka lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh para penganguran yang samakin hari semakin bertambah...coba bayang kan !!!
Postingan ini bukan bermaksud apa-apa, saya hanya ingin mengungkapkan unek-unek tentang penyelenggaran Pemilihan Gubenur (PILGUB) Jawa Timur.
Bagaimana dengan anda semua apakah sama dengan saya ? silahkan mengeluarkan uneg-unegnya...pendapatnya.
wew.. gede bgt tuh dana.. iya mas sayang bgt klo dipake buat gtu aja.. padahal yg terpilih nanti belom tentu bisa mengurus masyarakatnya...
BalasHapuswah kok bisa pemilihan ampe di segitu yach :(
BalasHapussangat besar untuk perhelatan itu... demokrasi sangat mahal ternyata..., mudah-mudahan bisa menghasilkan pemerintahan yang diidamkan rakyat
BalasHapusduit segitu mending dipake banguan sekolah, RS ato apalah yang penting bermanfaat.
BalasHapusCoba kalo dibelikan kerupuk...pasti sudah bisa menenggelamkan kota madiun dalam kerupuk...hahahahhaa...
BalasHapusEmang, pemimpin kita sekarang ndak punya sense of crisis demi mengejar ambisi pribadi.
wah..., pastinya ndak mau rugi dong mereka...., ntar dananya siapa ya yang diambil???????
BalasHapusmudah2an aja gak rusuh..
BalasHapusbiat gak makin mahal harganya..
Lowh yang aneh itu ya Pemerintahannya, kalo emank udah kalah ya udah, dan kalau emank permintaan banding dikabulkan ya jangan pakai uang rakyat to..
BalasHapusKampanyenya saja katanya mau mesejahterakan rakyat nyatanya malah mangan uang rakyat buat kepentingan kekuasaan..Dasar para pemimpin gila..(Emosi aku mas)
Salam...
1. hryr77
BalasHapusYang terpilih pasti pertama kali berfikir bagaimana balik modal dulu .... !!!
2. Artha
Iya tuh...sayang banget dananya
3. munawar am
Amiieen
4. padejack
Betul Pakde...dari pada untuk mensejahterakan orang yang sudah sejahtera
5. Rystiono
Krupuk sampel...sekaresidenan Madiun kebagian semua
6. alief
Ya...punya Rakyat
7. dina"obenk"
Amiieen
8. bocahbancar
Aku juga kesel...nich...yang kalah ngak mau legowo
Hanya menghabiskan dana pemerintah....
BalasHapusKalau ngomong tidak terima dengan hasil pemilihan karena kalah, terus kapan selesainya acara seperti ini??? Apakah akan terus ngotot ingin diulang sampai menang???
Yang gak milih aja udah bosen, apalagi yang ikutan milih....
Rp 683.6 miliar itu masih belum termasuk money-politik kah?
BalasHapusDemokrasi memang berharga mahal, cuman kalo memang output yang dihasilkan dengan hal itu,
ngapain harus dibeli harga semahal itu.
wah......
BalasHapusada apa dengan PILGUBSU
DI JAWA TIMUR MAS...???
uang nya kagak nampak ya ....???
tu mah biasa mas dalam dunia POLITIK ..!!! susah mencari kebenaran yang sanga pasti mas...!!!
wah sepertinya ada udang di balik peyek tuh.... hambur2kan terus duit rakyat...
BalasHapusnyante pak, durung 1triliun wae kuk...cekik terus tu rakyat kecil biar dapet uang dan uangnya dihambur2kan oleh orang yg tidak pernah puas dan tidak pernah bersyukur tehadap apa yg telah diterimanya.
BalasHapusaku cuma bisa berdo'a,semoga setelah pilgub ini slesai, JATIM akan menjadi lebih baek.aminnn...
ampun deh banyak kali yah duitnya......
BalasHapusapakah mereka tak pernah berpikir untuk menggunakan uang sebanyak itu untuk hal2 yang berguna....
ane bukan orang jatim tapi saya orang Indonesia....
BalasHapusampun dah tuh kaga kira2......
heran deh kok bisa sampe 'remidi' begitu terus-terusan hehehe, salam kenal juga mas :)
BalasHapusHi friend.. Nice and interesting post.. Good work.. Do visit my blog and post your comments.. take care mate.. Cheers!!!
BalasHapusya ampuuun lagi krisis ekonomi gini. sayang eh duitnya.
BalasHapussalam kenal juga...
BalasHapusaku juga unya KTP jatim jug a GOLPUT mas...
9. sapimoto
BalasHapusBetul...Mas yang nggak nyoblos aja bosen apalagi yang nyoblos
Tapi alkamdullilah sekarang sudah ada titik terang
10. Jauhdimata
Mending dananya buat membuka lapangan kerja baru
11. Bahroem Punya Blog
Ngak ada yang mau legowo
12. pingin ngeblog
Rakyat tambah susah
13. livia
Amiieen
14. www.kotabengke.com
Menurut mereka itu lebih berguna "?"
15. arikaka.com
Betul banget
16. preme
Salam kenal juga...terima kasih untuk kunjungannya
17. star
Thanks you very much for your visiting
18. mercuryfalling
Iya tuh...
19. bang ciwir
Salam kenal juga...terima kasih untuk kunjungannya
Sekarang yang kalah sudah mulai menerima kekalahannya semoga setelah PILGUB ini kita warga Jawa Timur tetap menjaga kesatuan dan persatuan Bangsa, selalu hidup rukun tanpa melihat pilhannya dalam PILGUB yang lalu dan partai politik dalam pemilu yang akan datang.
salam kenal mas kunjungan balik donk
BalasHapusmakanya sayang bangetttt
BalasHapuscoba uang segitu buat supsidi pendidikan........