Senin, 04 Agustus 2008

Membaca Peluang

Membaca Peluang

 

Kemuliaan seorang manusia dibandingkan makhluk-Nya yang lain, karena terdapatnya akal pikiran pada dirinya. Dari akal pikiran itulah, anda akan dianugerahi-Nya kemampuan dan kemauan di dalam membaca peluang. Yang mana peluang-peluang yang telah anda temukan, akan mengantarkan anda untuk memiliki sikap mental, "Bagaimana seharusnya anda memiliki Cara Berpikir yang benar." Sebab, sekarang ini dan seterusnya bukan lagi era serba materi. Namun telah berkembang menjadi sebuah jaman, di mana seorang manusia, seperti anda dan kita ditantang untuk mampu dan mau memberdaya-gunakan akal budi menjadi lebih bermanfaat buat sesama ciptaan Allah. Itulah sebabnya, mulai saat ini anda harus sadar, bahwa akal budi anda merupakan sumber semua kejadian yang akan menjadikan hidup anda lebih: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia, insya Allah."

 

Sidi Miftahul Luthfi Muhammad al-Mutawakkil

 

Dunia kita sekarang ini telah dikuasai oleh tiga kekuatan, yang mengharuskan umat manusia, siapa pun dia terlibat di dalamnya. Keterasingan dirinya dari ketiga hal tersebut, secara otomatis akan menjadikan dirinya tertinggal atas perubahan yang ditopang oleh ketiganya. Dan, yang Allahanda alami, anda tidak akan pernah lagi mampu membaca peluang. Yang patut anda renungkan dan malu pada diri anda sendiri, adalah Allah azza wa jalla telah menganugerahkan akal budi kepada anda (dan kita) yang pasti akan mampu membaca setiap terjadinya peluang, guna menciptakan Akselerasi Sikap Mental yang memiliki signifikansi dengan budi pekerti yang mulia (akhlâqul karimah) dan tatakaram yang terpilih (adâbul musthafawiah).

 

Ketiga kekuatan penakluk dunia saat ini, yakni: Informasi; Teknologi; dan Kompetisi. Di mana ketiganya telah menjelma menjadi sebuah kekuatan baru. Yang semakin hari, semakin menggurita "menggilas" siapa pun yang tidak memiliki daya kenyal (suspend) terhadap setiap terjadinya perubahan yang sedang berlangsung.

 

Ledakan informasi yang terjadi, telah mengantarkan penduduk dunia hidup dengan serba cepat di dalam menguasai informasi. Sehingga perubahan yang terjadi sedemikian cepat lagi pesat. Dunia telah menjadi sebuah "kampung global" yang tidak mampu disekat oleh apa pun dan siapa pun. Dari ledakan informasi tersebut, segalanya menjadi sulit diprediksikan dan direncanakan sedemikian detail. Apabila anda menghendaki sukses di dunia dan di akhirat. Maka, anda harus mampu menguasai arus informasi tersebut. Jika anda tidak well inform dengan perubahan yang terjadi. Jangan harapkan anda memiliki peluang hidup yang lebih: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia.

 

Ledakan teknologi, utamanya di bidang komputer. Dunia telah diguncang dengan milyaran perubahan yang terjadi dalam setiap harinya. Di mana tidak, dalam ukuran detik, di saat yang bersamaan anda akan mampu mengirim surat elektronik anda (e-mail) kepada ribuan pesan dengan biaya yang sangat rendah ke seluruh dunia. Bahkan, World Wide Web (WWW) yang telah anda pasang sangat memungkinkan anda memiliki hampir 10 juta akses ke dalam hidup keseharian anda. Anda ditantang oleh kemajuan teknologi komputer, memilih menjadi manusia yang jujur, atau sebaliknya, menjadi pecundang masyarakat dunia yang akan mendapatkan kutukan dari mereka semua. Guna melengkapi kemampuan anda di dalam membaca peluang. Sekaranglah saatnya laptop anda yang super canggih. Handphone anda yang juga berkemampuan dahsyat. Anda dampingi dengan hati selamat (qalban saliman). Yang akan mampu menjadikan hidup anda: Menomor-satukan Allah; Jujur; dan Ikhlas. Hanya dengan The Triangle Force Way tersebut, penguasaan anda terhadap teknologi akan menjadikan diri anda mampu membaca peluang dengan baik lagi benar.

 

Dua ledakan yang alfaqir paparkan di atas. Secara pasti telah melahirkan kekuatan kompetisi. Yaitu, umat manusia berlomba-lomba membangun nilai hidupnya dengan sesuatu yang: lebih cepat; lebih baik; lebih baru; lebih murah; dan lebih mudah. Karenanya, sudah saatnya anda mempraktekkan The Triangle Force Way (Menomor-satukan Allah; Jujur; dan Ikhlas), guna mendukung cita-cita anda; khususnya di dalam membaca setiap terjadinya peluang-peluang baru. Sebab, itulah sebuah jalan baru yang dapat mensinergikan secara simultan azzam yang telah anda miliki. Kata kunci dalam setiap terjadinya kompetisi yang dapat menaklukkan, apabila anda memiliki sikap mental good services.

 

Belajar Dari Para Pendahulu

 

Alfaqir suka melakukan Pembelajaran Sifat kepada Rasulullah saw, para sahabat nabi, tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan salafush shalih. Dari merekalah, alfaqir melakukan Akselerasi Sikap Mental. Lalu, secara intens alfaqir mem-folow up-i dengan Perubahan Perilaku. Maka, hasilnya, sungguh merasakan kehidupan yang: Imani; Islami; Ihsani; Sehat; Sejahtera; dan Bahagia, alhamdulillah.

 

Bagaimana dengan anda? Sudahkah melakukan Pembelajaran Sifat dari para sahabat nabi? Merekalah para hamba Allah yang telah mendapatkan jaminan sukses di dunia dan di akhirat!

 

Anda Tidak Sendirian

 

Masing-masing manusia memiliki problematika hidup sendiri-sendiri. Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang hidup tanpa memiliki masalah. Boleh jadi anda kesal, capek, atau penat dengan masalah anda. Namun di luar kehidupan anda. Ternyata lebih banyak lagi manusia yang mempunyai banyak masalah. Ya, masalah yang jauh lebih ruwet dan rumit penyelesaiannya.

 

Ternyata mereka banyak yang sukses. Mereka mampu mengatasi problematika yang dihadapinya. Mereka mampu membaca peluang. Sehingga mereka mampu menerobos atau melompat dari kondisi yang tidak enak kepada kondisi yang lebih baik lagi barakah.

 

Jika orang lain mampu mengatasi. Maka, anda pun harus mampu mengatasinya. Apabila mereka dapat sukses. Maka, anda pun pasti bisa sukses; insya Allah. Jangan mudah menyerah. Jadilah, seorang yang tahan banting. Sehingga anda mampu merubah pribadi anda jauh lebih berarti. Yang anda butuhkan untuk mampu membaca peluang, adalah kemauan anda di dalam mengembangkan kemampuan anda yang berupa focusPOWER.

 

Dari Manapun Anda Dapat Memulainya

 

Setelah setahun menikah, Abu Usamah nama sebenarnyaisterinya ditakdirkan mengontrak rumah di sebuah perkampungan kumuh. Hidup serba pas-pasan. Bahkan, boleh dibilang malah kekurangan.

 

Namun pasangan muda tersebut sadar, bahwa hidup adalah perubahan. Untuk sukses harus berubah. Itulah prinsipnya. Dan, yang dirubah pertama kali oleh keduanya, adalah Cara Berpikir. Dan, setelah 15 tahun dari hidup yang serba kekurangan tersebut. Kini keduanya beserta keluarganya hidup berkecukupan.

 

Jangan Percaya Mitos

 

Jika anda ingin maju dan sukses?! Jangan percaya dengan mitos, takhayul, khurafat, dan segala bentuk bid'ah yang merusak lainnya. Suatu contoh, di negeri ini, ada mitos. Apabila tidak punya ijazah, hidupnya tidak dapat sejahtera dan bahagia.

 

Apabila anda mengehendaki maju dan sukses. Jawab mitos yang menyesatkan itu dengan perkataan yang membangkitkan diri anda untuk termotivasi, "Kesejateraan dan kebahagiaan hidup, manakala dianugerahi-Nya sikap mental: Menomor-satukan Allah; Jujur; dan Ikhlas."

 

Anda harus yakin, bahwa Allah itu senantiasa memenuhi apa yang menjadi keinginan para makhluk-Nya. Apa yang anda pikirkan, itulah masa depan anda. Saat ini yang sedang anda jalani, adalah buah Cara Berpikir masa lalu anda. Renungkan itu! Jangan salahkan siapa pun. Jika sampai detik ini, anda belum sukses. Sebab, anda memang tidak pernah berpikir untuk menjadi orang yang sukses dan maju. Anda tidak percaya?! Silahkan buktikan!

 

Hidup Itu Serba Mungkin

 

Hidup itu serba mungkin. Mungkin terjadi. Atau, mungkin tidak terjadi. Suatu misal, orang main sepak bola. Mungkin menang. Atau, mungkin kalah. Akan tetapi kemenangan dapat diraih dengan membangun Cara Berpikir yang benar. Demikian hal untuk mempertahankan kemenangannya. Siapa pun harus mampu mempertahankan Cara Berpikir-nya yang sudah benar. Sebab, dari Cara Berpikir yang benar anda akan mampu membaca peluang dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Silahkan buktikan!

 

Itulah sebabnya, mulai saat ini, anda harus membiasakan diri untuk berpikir yang baik-baik, yang bermanfaat, dan yang memiliki dinamika kemanfaatan. Dengan keyakinan, bahwa anda memiliki peluang besar memiliki kehidupan yang: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia.

 

Disiplin Waktu

 

Menuju perubahan hidup yang: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia. Anda harus disiplin dengan waktu anda. Sedikit waktu harus produktif. Sekalipun tidak menghasilkan finansial. Artinya produktif, anda harus memiliki kemanfaatan terhadap hidup anda, keluarga, bangsa, dan agama anda.

 

Anda harus sadar, bahwa masa depan anda yang sebenarnya, adalah sejauhmana anda mampu memposisikan diri anda dengan Allah; sebagai Rabb anda. Karena masa depan umat manusia, adalah negeri akhirat.

 

Kunci dari semuanya, yakni memiliki tingkat disiplin waktu yang tinggi. Anda anda harus yakin benar, bahwa tanpa kedisiplinan waktu. Anda tidak akan pernah mengenyam kesuksesan yang sebenarnya. Maka, produktifkan waktu-waktu anda, sehingga peluang hidup anda menjadi lebih bermakna.

 

Anda Pasti Bisa

 

Apabila anda menghendaki memiliki kemandirian dalam hal apa saja. Yakinkan pada diri anda, bahwa anda pasti dapat melakukannya. Lakukan terus, hingga anda dapat memenuhi apa-apa yang telah menjadi azzam anda.

 

Tidakkah orang lain, juga dapat berhasil dan sukses dengan hidup mereka?! Itu artinya, anda memiliki peluang berhasil dan sukses yang sama dengan mereka. Anda harus berani melakukan apa-apa yang telah dilakukan oleh mereka, yang lebih dahulu berhasil dan sukses. Terus lakukan! Jangan mudah menyerah. Anda harus tahan banting. Hingga keberhasilan dan kesuksesan benar-benar anda rasakan dan anda capai.

 

Be Happy

 

Sebut saja, Abu Aslam  --bukan nama sebenarnyaseorang pegawai negeri. Pemimpinnya tidak menyukainya. Tetapi Abu Aslam tidak mengambil pusing sikap pemimpinnya tersebut. Sekali pun dia tidak diberikan tugas-tugas kantor yang semestinya harus dia kerjakan. Dengan cara menyibukkan diri, Abu Aslam tetap CC dengan sumpah jabatan sebagai seorang pegawai negeri sipil.

 

Tindakan yang ia lakukan, ketika dia mengetahui pimpinannya tidak menyukainya. Dia husnudhan dan memaafkan. Lalu, dia membiasakan diri dengan masuk kantor lebih pagi dan pulang paling akhir.

 

Takdir Allah azza wa jalla terus bejalan dalam kehidupan Abu Aslam. Hingga suatu saat, pak menteri melakukan sidak di kantor tersebut di luar jam kantor. Maka, ketika pak menteri masuk kantor tersebut, yang ada cuma Abu Aslam. Yang telah memiliki kebiasaan masuk kantor paling pagi dan pulangnya paling akhir.

 

Terjadi dialog yang panjang antara pak menteri dengan Abu Aslam. Diam-diam pak menteri simpatik dengan Cara Berpikir Abu Aslam. Dan, selang beberapa bulan, turun surat sakti langsung dari pak menteri. Abu Aslam dipindah-tugaskan untuk menduduki sebuah jabatan penting yang kedudukannya berada langsung di bawah pak menteri. Dia telah menjadi salah seorang kepercayaan pak menteri. Sedangkan si mantan pemimpinnya, sekarang berada di bawah pak menteri sebagai pengantar surat dinas pak menteri. Bagaimana dengan anda? Siapa yang anda tiru, Abu Aslam yang be happy atau si pemimpin yang licik tersebut!?

 

Jemput Bola

 

Jangan biasakan menunggu. Sebaliknya, anda harus mau menjemput bola. Jika anda telah membaca peluang yang telah anda tangkap. Jangan biarkan peluang-peluang anda terbuang sia-sia, atau terlewati begitu saja.

 

Anda harus memiliki kebiasaan cepat di dalam menangkap peluang. Di samping anda juga harus cepat pula dalam melakukan Akselerasi Sikap Mental, guna mencapai kehendak-kehendak anda. Apabila anda memiliki pengendalian diri dan percaya diri yang kuat dengan segenap azzam anda. Niscaya anda akan memiliki nilai tambah yang nantinya membawa perubahan "nasib" pada hidup anda; insya Allah. Siapa yang mengira kesebelasan Irak dapat mengalahkan kesebelasan Arab Saudi. Siapa yang mengira kesebelasan Turki dapat mengalahkan kesebelasan Kroasia. Siapa mengira kesebelasan Spanyol dapat mengalahkan kesebelasan Jerman. Siapa mengira SBY dapat menjadi RI-1. Siapa mengira Tukul Arwana menjadi selebretis termahal dan terkenal. Siapa mengira Ahmadinejad membikin Goerge W.Bush ketakutan. Siapa mengira alfaqir seperi sekarang ini; wa-llâhu a'lam.

 

Habits (kebiasaan) baik yang anda lakukan. Itulah kesuksesan anda. Tidak ada kesuksesan datang secara tiba-tiba. Silahkan pamahami secara seksama: perjuangan kesebelasan Spanyol; kesebelasan Irak; kesebelasan Turki; perjuangan SBY; perjuangan Ahmadenijad; perjuangan Tukul Arwana; dan perjuangan alfaqir. Tidak ada yang tiba-tiba. Kesemuannya memiliki rentang waktu. Yang siapa pun dapat menirunya. Dan, boleh jadi, anda jauh lebih hebat dari kesemuanya.

 

Latihlah Diri Anda!

 

1.   Identifikasi segenap hal yang mampu anda lakukan yang terdapat di sekeliling anda. Lalu, anda harus disiplin dengan waktu anda.

 

2.   Kemampuan anda dalam membaca peluang. Tunjukkan dengan kebiasaan anda lebih awal di dalam memenuhi waktu dari perjanjian yang telah disepakati.

 

3.   Awali hidup anda dalam sehari semalam, dengan membiasakan diri; tidur malam lebih cepat dan bangun malam lebih awal. Masuk kantor lebih awal dan pulang kantor paling akhir.

 

4.   Mampatkan waktu anda dengan efektif, efesien, kreatif, dan produktif dalam setiap menitnya.

 

5.   Jaga kesehatan hati dan perut anda. Hanya dengan kesehatan yang prima pembacaan peluang dapat lebih akurat. Ingat membaca peluang bukanlah perkiraan. Tapi sebuah kerja yang simultan lagi sinergi dari setiap energi yang terdapat dalam diri anda, yang digunakan untuk melakukan perubahan yang berkemanfaatan.

 

6.   Anda ingin mandiri secara finansial?! Kerjakan The Triangle Walfare. Yakni, mengamalkan praktek atas finansial anda dengan: 1/3 modal; 1/3 operasional; dan 1/3 sosial. Ketergantungan atas finansial, niscaya akan menjadikan diri anda distorsi dan hina.

 

7.   Jadilah anda salah seorang bagian terpenting dari komunitas minoritas. Tinggalkan komunitas mayoritas. Sebab, hukum perubahan sosial mengatakan, "Minoritas selalu menyangga mayoritas." Ingat perjuangan kaum muslimin awal bersama Nabi saw. Mereka kelompok minoritas. Ingat perjuangan dakwah para walisongo di Nusantara. Mereka adalah kelompok minoritas. Anda akan berbahagia lagi beruntung  --insya Allah--  manakala mampu menjadi manusia yang mandiri. Sebab, ketergantungan mutlak hanya kepada Ilahi Rabbi. Dan, mereka adalah kelompok minoritas!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini