Kamis, 24 Juli 2008

Berdoa Adalah Kebutuhan

Berdoa Adalah Kebutuhan

 

 

 

"Jika Allah menggerakkan lisanmu untuk memohon,

 

ketahuilah bahwa Dia berkehendak untuk memberimu"

 

(Syaikh Ibnu 'Atha'illah al-Assakandani ra.hu, Syarhul Hikam Juz I, hal. 75 baris ke-26)

 

Seringkali manusia mengandalkan lingkungan sekitarnya. Keberadaaan suami, isteri, orang tua, anak, tetangga, teman dan harta benda seakan-akan merupakan jaminan bahwa segala kebutuhannya akan terpenuhi. Karenanya ia tidak merasa butuh kepada Allah swt apalagi rela hati untuk menengadahkan tangan dan menggerakkan lisan berdoa kepada-Nya. Kalaupun berdoa maka sebatas rutinitas atau pantes-pantesan yang kosong dan kesadaran merasa butuh kepada-Nya. Bahkan ada pula yang mengikuti atau menjadikan acara doa secara berjamaah- sebagai alat untuk menipu masyarakat agar dianggap tokoh agamis. Maka doa-doa ini tidak mustajabah, karena memang pada hakikatnya tidak mencerminkan situasi hati yang butuh dan bersandar hanya kepada Allah swt.

 

Namun jika kita benar-benar mampu membersihkan diri dari ketergantungan terhadap makhluk, apa pun itu bentuknya; harta benda, pangkat, golongan, dsb. Sehebat dan setinggi apa pun derajatnya tetaplah makhluk, tidak punay sedikit pun kekuatan tanpa pertolongan Allah swt. Lalu kita yakin bahwa Allah-lah satu-satunya harapan hingga bibir kita tergerak untuk memohon dan melafadzkan doa niscaya Allah akan mengabulkannya. Allah swt berfirman,

 

"Dan apabila hamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (QS. A1-Baqarah (2): 186

 

By Mayara, Edisi 72 Th. 2008

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini