Rabu, 30 Desember 2009

Selamat Jalan Gus Dur

Innalillahi wa innalillahi ro jiun atas wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, kita semua sangat kehilangan sosok seorang Gus Dur.

Semoga diampuni segala dosanya dan diterima disisi Allah SWT sesuai dengan amal kebaikannya dan mendapatkan limpahan rohmadNYA. Amiieen





Wafatnya mantan presiden sekaligus mantan ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membuat warga Nahdliyin terpukul. Mereka merasa kehilangan Gus Dur baik sebagai tokoh bangsa maupun pemimpin umat.

"Dia orang nomor satu baik sebagai pemimpin bangsa mau pun agama. Makanya kalau nggak ada dia, kita kehilangan banget," kata warga Nahdatul Ulama (NU), Mimi Kuncahyo, di sela-sela istigotsah yang akan dilanjutkan dengan tahlilan di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2009).

Mimi mendengar kabar duka tersebut dari panitia istigotsah yang rutin diadakan tiap malam Kamis tersebut. Dia merasa kaget Gus Dur meninggal, karena sebelumnya terlihat sudah sembuh dari sakit. Gus Dur bahkan sempat berkunjung ke kantor PBNU saat sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Kemarin kan kesehatan beliau sudah lumayan, tapi kok tiba-tiba mendengar beliau meninggal. Saya kaget juga," imbuhnya sedih.

Dituturkan perempuan berjilbab putih ini, Gus Dur merupakan seorang tokoh yang menjadi panutan. Meski kadangkala kontroversial, namun itu sudah menjadi watak Gus Dur yang menurutnya lumrah.

"Kan kalau berbicara beliau kelihatannya asal saja. Kita dengarnya juga kok begini. Tapi itu sudah wataknya Gus Dur," ucapnya.

Jamaah NU lainnya, Warhoni mengatakan, meski seorang kyai kontroversial, namun ucapan Gus Dur seringkali membuat banyak orang sadar. Pernyataan-pernyataan Gus Dur memancing orang untuk ikut berpikir dan merenung.

"Dia tetaplah seorang kiai yang hebat dan berbobot. Saya sebagai warga Nahdliyin juga merasa sangat kehilangan," ujar Warhoni di tempat yang sama.

Menurut Warhoni, sumbangan Gus Dur baik terhadap bangsa Indonesia maupun warga Nahdliyin pada khususnya sangat besar.

"Gedung PBNU ini tidak akan terwujud kalau tidak ada Gus Dur," kata Wahroni yang sehari-hari tinggal di kantor GP Ansor tersebut.

Acara tahlilan tersebut diawali dengan ucapan bela sungkawa dan doa atas meninggalnya Gus Dur.

"Malam ini, malam duka bagi seluruh warga Nahdliyin karena mangkatnya ulama NU Gus Dur. Semoga amalnya diterima Allah. Kalau pun ada kekurangan semoga diampuni oleh Allah," kata pemandu acara.

1 komentar:

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini