Minggu, 27 September 2009

Kebakaran Lereng Lawu di Ngawi

Lereng Gunung Lawu tepatnya di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu dan sekitarnya (Ds) pada Sabtu (26/09), terbakar. Ini diduga karena balon udara.

MAMUN MULYADI Wakil Administratur KPH Lawu, pada Antara, Minggu, mengatakan, hasil dari penyisiran petugas KPH, Polres Ngawi, TNI, dan warga, ditemukan dua buah balon udara di sekitar lokasi kebakaran hutan. "Dua balon udara itu sepanjang dua meter dan di dalamnya berisi minyak tanah. Namun, kami belum tahu balon udara ini diterbangkan dari mana dan oleh siapa. Saat ini petugas masih menyelidikinya lebih lanjut,"ujarnya.

Ia mengungkapkan, untuk proses penyelidikan, satu dari balon udara tersebut telah dibawa ke Mapolres Ngawi. Sedangkan sisanya masih berada di kantor RPH Manyul untuk dijadikan barang bukti. Sementara itu, proses pemadaman api hingga berita ini diturunkan masih terus berlangsung. Pantauan petugas di lapangan hingga Minggu sekitar pukul 15.00 WIB, api masih belum dapat dipadamkan.

Cuaca yang sangat panas, angin yang bertiup kencang, dan lokasi kebakaran hutan yang meliputi daerah pegunungan, menyulitkan petugas dan warga untuk memadamkan api. Diperkirakan luas area hutan yang terbakar terus bertambah.

"Data terakhir menyebutkan area hutan yang terbakar mencapai 600 hektare. Api melalap area hutan pinus yang berada di kawasan hutan lindung dan hutan produksi wilayah RPH Manyul," katanya.

MAMUN menjelaskan, hingga kini belum diketahui jumlah kerugian yang diderita KPH Lawu, Ds akibat kebakaran hutan ini. Pasalnya, petugas masih berkonsentrasi terhadap aktivitas pemadaman api.


AKBP BUDI SAJIDIN Kapolres Ngawi mengatakan, sejauh ini kebakaran hutan belum berdampak pada aktivitas warga. Meski demikian, pihaknya telah memberlakukan siaga satu bagi anggotanya guna mengantisipasi area kebakaran yang terus bertambah.

"Seluruh anggota yang ada di lokasi telah siaga satu. Hal ini mengingat jarak hutan yang terbakar hanya tiga hingga enam kilometer dari kampung warga. Dikhawatirkan asap yang diakibatkan dari kebakaran hutan ini dapat mengganggu aktivitas warga," katanya.

Guna membantu pemadaman api, pihaknya telah menurunkan 60 personel dari Polres Ngawi. Kekuatan ini masih ditambah dengan 60 personel dari TNI AD, lima Pleton personel dari Polwil Madiun, 30 personel Polhut KPH Lawu, Ds dan 800 warga desa sekitar


2 komentar:

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini