Senin, 15 September 2008

MERASA CUKUP

Ada seorang kawan yang selalu hidup di masa depan. Ketika masih berjalan kaki, ia berdoa untuk memiliki motor. Ketika sudah memiliki motor, ia tidak puas, ia ingin memiliki mobil. Ketika telah memiliki mobil, ia tetap tidak puas, ia ingin memiliki mobil yang lebih bagus lagi. Orang-orang disekitarnya, menyebutnya sebagai orang yang hidupnya selalu di masa depan, bukan di masa sekarang. Ia selalu mengeluh dan jarang sekali mensyukuri apa yang dimiliki saat ini. Akibatnya, hidupnya menjadi kurang produktif karena hari-hari yang dilaluinya terasa begitu berat.

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan matanya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Ia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, ia membiarkan mata air itu terus mengeluarkan kepingan uang emas, hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena ia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Orang tua mengomel anak-anaknya terlalu menuntut banyak hal. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Adalah wajar dan dapat dimengerti bila Anda ingin memiliki banyak uang. Memiliki banyak uang, khususnya di jaman kapitalis seperti sekarang ini, adalah sama dengan memiliki banyak hal. Kesejahteraan memang berkaitan dengan uang, akan tetapi, yang paling penting adalah bahwa kesejahteraan tidak disebabkan oleh uang. Tahukah Anda bahwa bukan uang yang membuat bahagia? Anda dapat memiliki mobil mewah, rumah besar, anak-anak yang bersekolah termahal, dan istri Anda sangat cantik bagai seorang supermodel. Tetapi mungkin Anda tetap tidak bahagia, dan Anda tidak tahu mengapa. Sebagaimana diakui oleh banyak orang, mengucapkan kata cukup adalah bagian terberat dalam perjalanan hidup menuju kesejahteraan dan kebahagiaan sesungguhnya.

Cukup bukanlah soal berapa banyak yang Anda punyai. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya mampu diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah untuk berkata "Cukup".

Tidak salah bila Anda memiliki target dalam hidup Anda. Jangan turunkan target yang ingin Anda capai. Hanya saja, apapun level hidup Anda sekarang ini, punyai rasa cukup tanpa melepaskan pengharapan yang lebih besar di depan sana. Rasa cukup membuat hidup Anda menjadi lebih produktif.

Tips meningkatkan produktivitas Anda:

  1. Bebaskan diri Anda dari kecemasan.
  2. Syukuri dimanapun Anda sekarang berada.
  3. Punyai rasa cukup tanpa melepaskan pengharapan yang lebih besar di depan sana.  

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.

Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini

Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini