Kursi Bambu
Oleh : Prie GS
Cuma untuk membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak, ternyata makin tidak mudah, termasuk dalam soal membeli barang. Karena jika Anda mulai memiliki uang, semua barang menjadi kelihatan penting dan mendesak. Karena semakin maju ilmu pemasaran, para marketer itu juga makin pintar mementing-mentingkan dan mendesak-desakkan dagangan mereka. Akhirnya seluruh barang akan terlihat penting dan mendesak.
Tengoklah almari Anda yang penuh berjejalan itu. Apakah seluruh pakaian itu selalu Anda kenakan? Ternyata tidak. Barang yang tersimpan di dalamnya begitu lama, adalah barang yang kadang amat jarang dimanfaatkan. Inilah ternyata keadaan almari kita itu: ia terlalu sering diisi tetapi amat jarang dikeluarkan. Sampah di mana-mana di rumah kita, tetapi kita sering menganggapnya sebagai barang yang berguna. Ini kalau kita setuju pada definisi sampah berikut ini, yakni: sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya. Jadi membedakan mana yang penting dan mendesak adalah panduan yang begitu tua umurnya, tetapi tidak mudah mendapat kepatuhan begitu saja.
Seperti juga ketika suatu kali aku harus membeli sebuah kursi bambu. Ini jelas bukan barang penting apalagi mendesak. Apalagi di teras rumahku telah penuh kursi. Begitu penuhnya sehingga seluruh teras itu isinya malah cuma kursi melulu. Semua ini gara-gara aku terlalu lama tidak punya kursi, sehingga siapa saja tetangga yang hendak membuang kursi lamanya, langsung teringat keadaanku. Akibatnya di teras rumah itu, kini penuh kursi pemberian. Jadi kesulitanku sekarang bukan lagi bagaimana menambah tetapi sudah berganti bagaimana mengurangi.
Dari perhitungan ini, membeli sebuah kursi lagi, bukan cuma tindakan yang tidak penting dan tidak mendesak, tetapi juga sebuah kekonyolan. Tetapi hidup memang berisi tidak cuma soal yang penting dan yang mendesak, tetapi juga berisi rasa iba dan tak enak hati. Melihat seorang tua, dengan empat kursi bambu panjang di pikulan adalah pemandangan yang tak mengenakkan. Beban itu pasti berat sekali. Dan cuma empat kursi itu saja yang sanggup dipikul pedagang tua ini. Maka kalau jumlah kursinya masih empat senantiasa, pasti belum ada satupun dagangan itu yang laku.
Melihat beban orang tua ini, aku segera teringat uang Rp 6 milyar yang cuma dibungkus tas plastik untuk bonus seorang oknum jaksa. Teringat pula aku pada tumpukan uang ratusn ribu, pecahan uang terbesar di negaraku, yang cuma ditumpuk di dalam ember kamar mandi seorang koruptor, ketika KPK menggeledah rumahnya.
Tetapi inlah risikonya, setelah kursi ini terbeli, aku segera bingung sendiri. Di mana gerangan ia harus diletakkan? Tetapi aku kaget sendiri keitka kursi sepanjang ini ternyata ringan sekali. Karena bobotnya itu, aku jadi tergerak untuk membawanya ke lantai atas, lantai kosong tanpa atap yang selama ini sulit diisi perabotan karena tangga menujunya sempit sekali. Tetapi dengan kursi seringan ini, meskipun panjang, dengan sedikit manuver, ia pasti akan sampai ke atas
Di kursi itulah aku memiliki
Posting by Cah Gundul
**********************************************************************************************
Siegwerk Druckfarben AG,:Sitz der Gesellschaft: Siegburg; Amtsgericht Siegburg; HRB6597
Vorstand: Herbert Forker (Vors.), Ralf Hildenbrand, Dr. Ansgar Nonn, Hugo Noordhoek Hegt, Dr. Oliver Wittmann
Aufsichtsratsvorsitzender: Alfred Keller
**********************************************************************************************
This e-mail is confidential. If you are not the intended recipient, you must not disclose or use the information contained in it. If you have received this mail in error, please tell us
immediately by return e-mail, and delete the document.
Diese E-Mail ist vertraulich. Wenn Sie nicht der beabsichtigte Empfaenger sind, duerfen Sie die Informationen nicht offen legen oder benutzen. Wenn Sie diese E-Mail durch
einen Fehler bekommen haben, teilen Sie uns dies bitte umgehend mit, indem Sie diese E-Mail an den Absender zuruecksenden. Bitte loeschen Sie danach diese E-Mail.
**********************************************************************************************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Anda memberi komentar dengan menggunakan gambar-gambar diatas, dengan cara copy paste saja karakter di sampingnya dan selanjutnya menuliskan komentar. Komentar boleh memuji, mencela atau kedua-duanya asal tidak SARA.
Jika ingin komentar anda tidak dipublikasi, silahkan klik disini
Masih kesulitan juga membuat komentar? silahkan klik disini